Friday, March 28, 2008

The Search For Noah's Flood (Part 1)


The Search For Noah's Flood (Part 1)



Kisah seorang manusia, kapal, dan air bah pertama muncul di timur tengah.
Area yang sama melahirkan agama Yahudi, Kristiani, dan Islam. Diceritakan dlm Al-Quran maupun Bible, catatan peristiwa bencana yg terjadi di awal sejarah manusia, tak lama setelah penciptaan.

Banyak yang tahu kisah ini dari kecil, kisah tentang murka Allah yg memutuskan membuat air bah besar yang akan menyapu semuanya. Kecuali satu keluarga yg dilihat Allah melakukan hal-hal yg baik, yaitu keluarga Nuh/Noah.

Tapi seserius apa kita bisa menerima kisah Nuh dan bahteranya? Apakah benar-benar terjadi seperti kata kitab suci?
Banyak orang ragu bahwa memang ada air bah dan sebuah bahtera. Tapi aku percaya kisah itu.
Orang yang meragukannya, umumnya melihat dari tidak adanya bukti/petunjuk geologi mengenai pernah terjadinya musibah air bah yang bersifat global di masa silam.

Jika demikian, bisakah kisah Nuh, bahtera dan air bah diterima secara harafiah?

Ok, pertama kita mulai dengan usia orang-orang yg terlibat.
Nabi Nuh misalnya, beliau berusia 500 tahun saat mendapat peringatan itu. Dan itu mendapat masalah bagi banyak pembaca modern.
Usia orang-orang saat meninggal yang disebutkan dalam catatan Qur'an dan Bible adlh masalah yang tak biasa, karena bukan itu yang terjadi sekarang. Tapi bukannya tak bisa dipecahkan.
Mungkin saat diciptakan manusia dimaksudkan utk hidup lama. Tapi perubahan lingkungan terjadi dan mendadak orang mulai hidup lebih singkat.

Tafsiran harafiah waktu dalam kitab suci memiliki sejumlah akibat menarik. Diantaranya yaitu memberi dasar untuk menghitung waktu penciptaan dan waktu untuk air bah Nuh.
Pembuat perhitungan itu yaitu seorang Uskup Irlandia abad ke-17, James Ussher. Ia memperkirakan dunia diciptakan sekitar thn 4000 SM. Memakai tgl penciptaan, Ussher lalu menghitung tahun air bah itu. Kejadiannya tahun 2348 SM.

Menurut perhitungan kasarnya, sekitar 100 thn sebelum itu, Nuh menerima perintah Tuhan tentang cara ia dan keluarganya selamat dari air bah tersebut. Allah menyuruh Nuh membangun kapal yg sangat besar, sebuah bahtera. Dan perintah-Nya cukup terperinci. "Bahtera itu 300 hasta panjangnya, 50 hasta lebarnya, 30 hasta tingginya."
Hasta adl sepanjang lengan manusia dari siku ke ujung jari, 45 cm. Jika dimensi bahtera itu benar, berarti ini adl kapal kayu terbesar dlm sejarah dunia, keajaiban asli buatan manusia.
Beberapa orang yakin kapal itu masih ada disuatu tempat, menunggu utk ditemukan.

Sekitar 100 thn terakhir, pemburu bahtera pergi ke Timur Tengah dan mendaki beragam gunung, mencari puncak tempat bahtera itu terletak. Kitab suci tidak menunjukkan dimana bahtera itu terdampar, kita hanya berspekulasi bahwa bahtera itu mendarat di atas pegunungan Ararat.
Ararat adl suatu wilayah kerajaan kuno bernama Uratu. Gunung Ararat merupakan suatu puncak tertinggi yg terletak di Turki timur.
Karena pada artikel ini aku menekankan untuk membahas bagamana proses terjadinya musibah air bah Nabi Nuh, maka untuk pembahasan mengenai pemburuan bahtera Nuh, silakan teman-teman baca pada artikel Noah's Ark di blog ini juga. (note : Kisah Bahtera Nabi Nuh yang aku uraikan kemarin, ternyata masih kontroversial. Image sebuah bahtera yang aku posting pada artikel tersebut ternyata adalah rekayasa. Letak Bahtera Nabi Nuh masih menjadi misteri hingga saat ini)

Jadi bagaimana dengan badai dan air bah yang disebutkan dlm kitab suci? Adakah petunjuk yang bisa menegaskan catatan didalam dua kitab suci tsb?

Beberapa orang menganggap ada petunjuk mengenai air bah mendunia/global. Dari semua bencana alam yang menimpa orang jaman prasejarah, bencana air bah tampaknya paling meninggalkan kesan terbesar.
Semua budaya di seluruh dunia memiliki mitos banjir besar. Mungkin ini satu-satunya mitos dunia sebenarnya yg kita miliki, dan mitos itu tersebar merata di Timur Tengah.

Ada satu cerita sangat serupa dengan catatan tentang Nuh. Epik Gilgamesh adalah cerita dari Mesopotamia, berasal dari sekitar tahun 2700 SM, millenium ketiga. Ditempat yang kini disebut sebagai Irak Modern, dulu dikisahkan ada sesorang, satu bahtera, beberapa burung, dan banyak binatang. Ada keluarga kandung dan seluruh umat manusia dibasmi, kecuali satu orang ini, kapalnya dan semua di dalamnya.
Perbedaan utama antara kedua cerita ini adalah jika didalam kitab suci menekankan dimensi moral. Yaitu manusia dihukum atas dosa mereka.

Mungkinkah kedua Cerita ini muncul dari peristiwa yang sama? Ada cukup persamaan antara cerita di Alkitab tentang bahtera Nuh dan cerita mengenai Epik kepahlawanan Gilgamesh. Tak diragukan lagi keduanya berkaitan dan pusat kedua cerita itu ialah air bah.
Didalam kitab suci, Nuh, keluarganya dan para hewan mengunci diri di dalam bahtera dan menanti badai yang dijanjikan itu datang. Mereka tak menunggu lama , setelah tujuh hari, datanglah air bah meliputi bumi. Hujan lebat meliputi bumi 40 hari dan 40 malam lamanya.
Al-kitab menceritakan airnya naik setinggi 15 hasta, sekitar 6,6 meter. Air itu terus meninggi hingga menutupi seluruh daratan, bahkan gunung-gunung tertinggi. Selama 150 hari, bahtera itu mengarungi air.

Tapi, air apakah itu? dari mana datangnya? Mengapa begitu cepat menenggelamkan seluruh bumi dalam kurun waktu yang relatif singkat? Dan ke mana perginya setelah air bah surut?
Beberapa teori mengenai sumber air bah maha dasyat ini akan aku sampaikan pada artikel bagian kedua-nya nanti.

Bersambung..........


Oleh Dipta

Referensi: National Geographic




Dipta

No comments: